WELCOME
Selamat datang di Blog TLG, ayo download dan baca artikel-artikelnya..kami berharap anda semua diberkati!!!!
Dan bagi anda yang ingin posting artikel diblog ini atau ingin memberi cerita pengalaman bersama Tuhan alias kesaksian langsung aja kirim cerita atau artikel anda ke the_light_generation@yahoo.co.id

KOMSEL KEEP ON FIRE
Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.(ROMA 12:11)
KOMSEL SON OF GOD
Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. (YOHANES 1:2)
KOMSEL THE WAY OF LIFE
Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. (YOHANES 14:6)
KOMSEL GOD MESSENGER'S
"Bertobatlah, sebab keerajaan surga sudah dekat!" Sesungguhnya dialah yang dimaksudkan nabi Yesaya ketika ia berkata: "Ada suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagiNYA." (Matius 3:2-3)
KOMSEL UNITED TO RESTORE
Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, demi nama Tuhan kita Yesus Kristus, supaya kamu seia sekata dan jangan ada perpecahan di antara kamu, tetapi sebaliknya supaya kamu erat bersatu dan sehati sepikir. (1 KORINTUS 1:10)
KOMSEL ARMY OF GOD
bahwa Tuhan menyelamatkan bukan dengan pedang dan bukan dengan lembing. Sebab di tangan Tuhanlah pertempuran dan Ia pun menyerahkan kamu ke dalam tangan kami. (1 Samuel 17:47b).Pada zaman dahulu hiduplah seorang petani di sebuah desa di lereng bukit. Namanya Kusno. Kusno mempunyai sebidang sawah yang cukup luas, yang sedang ditanami padi. Setiap hari ia selalu pergi pagi dan pulang pada sore hari untuk merawat padi-padinya. Selain bertani Kusno juga mempunyai beberapa hewan peliharaan, seperti ayam, kambing dan sapi. Ayamnya sudah mencapai puluhan ekor, ada yang kecil, besar, ada yang bertelor dan ada juga yang sedang mengeram. Kambingnya baru beranak, sedang sapinya berjumlah 5 ekor.
Suatu sore ketika Kusno dalam perjalanan pulang, ia menemukan sebutir telur dipematang sawah yang biasa ia lalui. Diambil dan diamatinya telur tersebut sambil bertanya dalam hati “Telur apa ini, ya? Kok bentuk dan ukurannya agak beda ya dengan telur ayam dirumah? Punya siapa?”
Setelah beberapa saat ia mengamati dan berpikir, kemudian dia memutuskan untuk membawa pulang telur tersebut. Sepanjang perjalanan, Kusno terus berpikir, ”Mau saya apakan telur ini ya? Digoreng lalu dimakan atau ditetaskan saja biar hewan peliharaanku tambah banyak?”
Akhirnya ketika sampai dirumah, Kusno memutuskan untuk menaruh telor tersebut dierami oleh seekor induk ayam. Setelah 21 hari mengerami, akhirnya semua telor-telor yang dierami menetas. Termasuk telor yang ditemukan Kusno di sawah.
Setelah sekian waktu hidup dalam asuhan induk ayam, mulailah nampak perbedaan antara anak ayam dengan anak dari telor yang ditemukan di sawah. Ternyata telor yang ditemukan Kusno adalah telor burung elang. Maka anaknya namanya anak elang.
Sang induk ayam memperlakukan anak-anaknya sama semua. Bagaimana cara mencari makan, berlari-lari dll semuanya serba mengikuti ayam. Termasuk anak elang tersebut berpolah tingkah sebagaimana yang dia lihat dari induk maupun dari sesama saudaranya.
Pada suatu hari, datanglah bayangan terlihat terbang memutar-mutar disekitar induk dan anak-anak ayam tersebut. Sang induk dengan paniknya berteriak mengumpulkan anak-anak ayam untuk memberi perlindungan. Anak elang melihat kejadian tersebut, melihat ada hewan yang bisa terbang berputar kemana-mana kemudian dia berpikir ”Alangkah enaknya dia bisa terbang kemana-mana, andai aku bisa seperti dia”
Singkat cerita, anak elang tersebut menjadi dewasa, kemudian tua dan akhirnya mati dalam kondisi yang tidak berubah masih seperti ayam. Kadang kita tidak menyadari bahwa kita sesungguhnya punya kemampuan yang luar biasa, sesungguhnya kita dapat menjadi orang yang bukan seperti saat ini. Jika saat ini kondisi ekonomi (penghasilan) kita pas-pasan bahkan kurang, itu karena kita mempunyai pikiran seperti elang. Kita berpikir bahwa kita ya, hanya seekor ayam, padahal sesungguhnya kita adalah elang.
Pola pikir dan lingkungan kitalah yang akhirnya membentuk dan menjadikan kita seperti saat ini. Kita bukan ayam dan juga bukan elang, kita adalah manusia yang dikaruniai akal. Dengan akal, kita mampu berpikir dan bertindak untuk meraih apapapun untuk kesuksesan hidup kita.
Selamat berkarya, Tuhan Yesus Memberkati…
0 komentar to "Anak Elang"
Posting Komentar